Ramadhan 2021 telah memasuki puncaknya. Ya!
Kemenangan bagi semua umat muslim di seluruh dunia. Setelah kita mengerjakan
seluruh rangkaian prosesi ibadah di bulan ramadhan, kini saatnya kita meraih
kemenangan.
Di bulan ramadhan, Allah memberikan janji pahala
yang luar biasa. Semua pahala ibadah dilipat gandakan. Bersikap taat langsung
dapat pahala, lapar berpuasa langsung dapat pahala, tawakkal kepada Allah
langsung dapat pahala. Ibarat seorang selebgram,
bulan ramadhan adalah waktu Allah memberikan give away pahala yang melimpah. Ehe
Berbicara tentang sebuah kemenangan. Kemenangan
haruslah melalui sebuah kompetisi, dan kompetisi haruslah diikuti oleh lebih
dari satu orang agar tercipta sang juara. Tidak mungkin jika hanya satu orang
peserta kompetisi dan menasbihkan diri sebagai sang juara.
Dalam kasus ini, kemenangan di bulan Ramadan.
Kompetisi yang dimaksud adalah pertarungan hebat antara kita sendiri melawan
diri kita sendiri. Kemudian muncul pertanyaan berarti kan peserta kompetisinya cuman seorang diri?
Ada sebuah adagium tua berbunyi, “Musuh terberat
adalah diri kita sendiri”. Jelas terungkap disini bahwasanya di dalam diri kita
terdapat musuh yang harus ditaklukkan. Apa saja musuh yang bersarang dalam diri?
Kemalasan, pikiran negatif, hawa nafsu, dan lain sebagainya.
Kemalasan dalam beribadah harus kita libas dengan
iman. Pikiran negatif harus kita pukul mundur dengan pikiran positif dan
istighfar. Hawa nafsu harus kita kuasai dengan berserah kepada sang pencipta. Apabila
“musuh” ini berhasil kita kuasai, maka
makna kemenangan akan kita raih.
Bulan ramadhan adalah tentang ibadah kita dan Sang Pencipta.
Jika kita gagal dalam menaklukkan musuh itu, sangat tidak pantas jika
menyalahkan orang lain. Jangan karena kita tergoda dengan orang yang sedang
makan siang ditengah puasa, kita marah kepada mereka. Jangan karena pekerjaan
yang menumpuk sehingga kita lupa beribadah, kita menyalahkan pekerjaannya.
Jangan karena sikap orang lain yang tak sesuai dengan mau kita yang pada
akhirnya membuat kita berpikir negatif, lantas kita mencak-mencak marah. Di
rubah ya gengs pola pikirnya!
Satu lagi hal yang perlu diketahui, bulan Ramadhan
adalah candu. Kedatangan bulan ini selalu di nanti oleh seluruh umat islam di
seluruh dunia. Walaupun kita harus bersusah payah berpuasa, bangun pagi sahur,
kelaparan disiang hari, capek-capek tarawih. Tetapi di balik itu ada kenikmatan
yang maha dahsyat. Kenikmatan apa itu? coba kita resapi sendiri.
Akhir kata dari penulis, semoga kita semua dapat
dipertemukan lagi di bulan ramadhan berikutnya dan berikutnya lagi. Semoga kita
menjadi pribadi yang semakin hari semakin baik, taat, dan tebal iman. Semoga
kenikmatan bulan suci ramadhan senantiasa kita rengkuh dalam setiap sujud dan
tawakkal kita.