Akhir-akhir ini berita tentang Jerinx kembali seliweran di
beranda medsos. Mulai dari berita ia bebas bui, upacara bersih diri, di
mobil sama sang istri, hingga berita kabar miring sang istri. Dan yang paling
hangat aksi saling tantang antara Jerinx dan Deddy Corbuzer. Eitts tapi bukan
saling tantang kelahi ya! Mereka saling tantang buat ngomongin Covid di
podcast. Entah untuk klarifikasi atau promosiin paket hemat Covid. Ehe
Baca juga: pemudik, siap siap disalahkan ya!
Jika dilihat, kurang lebih 10 bulan Jerinx di penjara seakan tidak mendapat
esensi dari hukumannya. Dia tetap saja ngeyel, masih saja mempromosikan anti
Covid. Bisa dikatakan bandel sama peraturan yang dibuat pemerintah. Hmmm.
Pantas nggak ya kalau jerinx kita nobatkan sebagai duta anti Covid? Ehe
Tapi sikap Jerinx pun bukannya tanpa alasan. Dia
dengan tegas menolak segala macam regulasi yang berhubungan dengan Covid. Dia
menganggap Covid harus dihadapi dengan sikap berani, bukan malah sembunyi di
dalam rumah, di balik masker yang kemudian malah membunuh masyarakat akibat
terputusnya rantai ekonomi. Jika diperhatikan, semakin kesini memang regulasi-regulasi
pemerintah semakin memberatkan roda ekonomi masyarakat.
Apa yang ditawarkan Jerinx jelas, menolak tunduk
terhadap peraturan yang semakin hari semakin memberatkan rakyat. Bisa dibilang,
Jerinx adalah sosok militan yang menggerakkan roda perlawanan terhadap sistem
yang saling tumpang tindih. Sistem yang sudah nampak seperti benang kusut,
sulit diurai, membingungkan, kemudian malah nampak seperti konspirasi yang
terencana. Apakah sikap Jerinx ini salah?
Dalam cerita apapun pasti dibutuhkan tokoh
antagonis. Fungsinya apa? Ya, supaya cerita berjalan baik, menarik. Rahwana
hadir dalam cerita Ramayana, Mak Lampir hadir dalam cerita Angling Dharma,
Datok Maringgi hadir dalam cerita Siti Nurbaya. Bayangkan kalau tidak ada
mereka? Ya cerita bakal monoton.
Jerinx hadir dalam riuh cerita Covid sebagai sosok
antagonis. Tidak salah dan tidak menjadi masalah. Memang diperlukan sosok
seperti Jerinx agar kami sebagai masyarakat dapat lebih berfikir, langkah mana
yang akan di ambil, sikap mana yang perlu dipertahankan. Tidak malah terombang-ambing dalam sikap yang tidak kita ketahui arahnya.
Selama ini sosok Jerinx memang menarik, dia punya
sikap dan idealisme yang ia anggap perlu dipertahankan. Prinsipnya jelas,
arahnya tegas. Kalau toh nanti idealismenya salah, setidaknya esensi perlawanan
untuk ikut andil menentukan nasib sendiri dapat diserap masyarakat.
Baca juga: pemerintah vs covid-19, mau dikemanakan nasib masyarakat?