Menjadi content writer adalah pekerjaan yang susah-susah gampang.
Kok bisa gitu?
photo by byte knight
Job desc seorang content writer adalah menciptakan tulisan yang menarik dan berbobot. Sehingga nantinya audiens berkenan berlama-lama menikmati content yang kita buat.
Seorang content writer tentunya dituntut untuk kreatif dan peka dengan tren kekinian. Jika tidak, alamat konten yang telah kita buat dengan mudah diabaikan oleh audiens.
Sedangkan tantangan seorang content writer di negeri kita ini adalah rendahnya minat baca. Berdasarkan survey dari Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 negara peserta survey. Apakah ini juga yang menjadi alasan netizen menamai diri mereka sebagai warga +62?
Beralih dari survey serius. Saya pernah secara iseng melakukan riset sederhana yaitu meneliti kebiasaan netizen di Instagram dalam berkomentar. Dalam 1 minggu riset saya sudah dibuat jengkel dengan netizen yang saya sebut 'malas membaca'.
Bagaimana tidak, dalam sebuah postingan flyer lomba telah diberikan info mengenai deadline - persyaratan - hadiah - kontak - dan lain sebagainya. Semuanya sudah dijelaskan secara detail di deskripsi, tapi masih saja ada yang tega bertanya Kak, deadline-nya tanggal berapa ya?. Hmmm
Ini baru di hari pertama, hari berikutnya masih saja ketemu lagi ulah yang serupa., kali ini di akun berita online. Sebuah berita dengan headline "Arie Kriting: Gue Nggak Sudi Jadi Mualaf" ramai dengan komentar nyinyiran pedas di kolom komentar.
Wong ya belum selesai baca semua beritanya sudah berkomentar. Padahal informasi utamanya adalah bahwa Arie Kriting adalah seorang muslim dari lahir. Pantas saja ia tidak mau jadi mualaf.
Di hari berikutnya masih ada lagi kok, tapi untuk saat ini cukup itu dulu, kalian bisa membuktikan sendiri di instagram atau FB kalian seberapa tinggi minat literasi netizen.
Tapi ajaibnya, seorang content writer tetap mempunyai tempat loh di dunia kreatif Indonesia. Karena pada dasarnya skill yang harus dimiliki seorang content writer tidak hanya tentang dunia tulis menulis melainkan juga bermacam macam skill yang dapat menunjang potensi tulisan kita viral. Apa saja skill tersebut?
#Paham tren
Seorang content writer harus selalu mengikuti tren yang sedang berkembang. Jangan sampai kalian membuat konten yang sudah tidak laku lagi di pasaran. Misalkan di tahun 2021 ini ramai diperbincangkan mengenai saham kripto, jangan sampai kalian membahas tentang gaya menabung di celengan yang ngetrend di tahun 2000 an.
Sebagus apapun tulisan yang kalian buat, pasti tak akan dilirik oleh audiens. Percaya deh!
Sebisa mungkin maksimalkan topik yang sedang hangat dibahas. Coba buat sebuah tulisan dengan Point of View yang berbeda misalkan kalian membahas saham kripto dari sudut pandang seorang pemuda desa yang gagap teknologi. Kemas tulisan se-menarik dan se-jujur mungkin, niscaya tulisan kalian akan banyak dilirik audiens.
#Skill analisa audiens yang kuat
Banyak tools yang dapat digunakan untuk menganalisa kebiasaan audiens dari yang gratis hingga berbayar. Kalian bisa memanfaatkan tools tersebut untuk menganalisa kebiasaan audiens kalian.
Google sudah menyiapkan tools gratisan yaitu Google Trend, Google Search Console.
Kalau mau yang berbayar kalian bisa menggunakan Ubersuggest karya Neil Patel, SEMrush, Ahrefs, dan masih banyak lagi.
Manfaatkan tools tersebut untuk mencari tau apa saja sih topik dan trend yang sedang booming di dunia maya. Kumpulkan data se-detail mungkin dan analisa mengenai kebiasaan audiens karena itu adalah senjata paling ampuh membuat tulisan kamu laris di pasaran.
#Mampu memanfaatkan teknologi
Content writer wajib paham teknologi. Teknologi yang dimaksud disini adalah yang berhubungan dan menunjang pekerjaan content writing. Bukan teknologi nuklir atau teknologi kendaraan super cepat ya! Hehehe
Para content writer tidak cukup hanya menguasai komputer, tetapi harus bisa memanfaatkan segala fitur teknologi sesuai perkembangan jaman.
Sekarang sudah banyak variasi teknologi yang dapat menunjang pekerjaan seorang content writer. Sebut saja media sosial yang semakin banyak jenisnya seperti Instagram, FB, Tiktok, Twritter, LinkdIn dan masih banyak lagi.
Pelajari semua teknologi yang mampu menunjang kinerja kalian. Kuncinya jangan malas!
#Jago editing foto, video dan bonus coding
Agar konten kalian semakin nendang alangkah baiknya jika kalian tambahkan foto dan video. Foto dan video adalah daya tarik pertama, setelah itu audiens akan mulai fokus pada teks tulisan untuk mendapatkan informasi.
Jika konten foto, video, dan teks menarik dan saling berhubungan, niscaya pembaca akan betah berlama lama menikmati konten kita.
Bagi kalian penggiat blog terutama blogger, kemampuan coding sangat dibutuhkan. Skill dasar coding berguna untuk membuat tampilan blog semakin menarik. Kalian dapat menambahkan dan mengurangi fitur bawaan template.
#Skill SEO yang mumpuni
SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization yang artinya optimasi di mesin pencarian. SEO bekerja dengan cara memaksimalkan kata kunci yang paling sering muncul di halaman pencarian.
Optimasi SEO berguna untuk memunculkan content kalian di halaman utama di mesin pencarian. Menurut penelitian, konten yang muncul di halaman utama mesin pencarian mendapat kesempatan insight lebih besar. Inilah mengapa skill SEO sangat penting dikuasai oleh content writer.
Banyak tools yang dapat kalian gunakan untuk memakasimalkan SEO seperti Google Trend, Google Search Console, Ubersuggest, SEMrush, Ahrefs, dan masih banyak lagi. Pelajari tools yang menurut kalian paling cocok.
Bagi kalian yang berniat menjadi seorang content writer, tidak perlu khawatir karena skill writing selamanya akan dibutuhkan. Tingkatkan skill kalian dengan terus berlatih dan eksplorasi. Jangan perdulikan mereka yang tidak suka membaca. Jadilah orang yang turut serta menggalakan aksi giat membaca di Indonesia.
Bagaimana, tujuan yang mulia bukan?
Baca juga: menulis itu membosankan, tapi...